Sunday, 20 March 2016

BIOKIMIA METABOLISME LEMAK

BIOKIMIA
METABOLISME LEMAK
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kehadurat Allah SWT yang telah melimpakan rahmat, tauhid dan hidayah­-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “METABOLISME LEMAK “ yang merupakan salah satu syarat untuk memenuhi tugas Pendidikan Biokimia.
Melalui usaha dan do’a yang selalu menyertai penulis, serta bantuan moril maupun materi yang menunjang bagi penulis untuk menyelesaikan tugas makalah ini. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada Ibu I.Gusti Ayu selaku dosen Pendidikan Biokimia yang telah membimbing penulis dalam penyelesaian tugas makalah ini.
Dengan terbatasnya pengetahuan, kemampuan dan waktu, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna baik materi maupun penyajiannya. Untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan dalam pembuatan makalah selanjutnya.
Demikian dalam pembuatan makalah ini, penulis berharap semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi semua pihak Terimakasih.
Maret 2010
Penulis


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………...i
DAFTAR ISI ..............………………………………….….ii
BAB1. PENDAHULUAN…………………………………..1
A Latar Belakang......………………………………..1
BAB II. PEMBAHASAN…....……………………………...2
A. Definisi...………..………..……………………..2
B. Pengaruh Metabolisme terhadap Pembakaran Lemak
….........................................………………...3
C. Jalur Pengangkutan Lemak dalam Darah..............6
D. Kelainan Lemak....................................................8
E. Gangguan pada Metabolisme Lemak....................12
BAB III. PENUTUP
A. Kesimpulan………………………...……………17














BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar belakang
Lemak (lipid) adalah sumber energi penting pada tubuh. Tubuh menyimpan lemak secara konstan diuraikan dan dibentuk kembali untuk menyeimbangkan kebutuhan energi tubuh dengan persediaan makanan. Kelompok enzim khusus membantu tubuh menguraikan dan memproses lemak. Beberapa ketidaknormalan pada enzim ini bisa menyebabkan bertambahnya zat-zat lemak yang secara normal akan diuraikan oleh enzim.
Sepanjang waktu, penumpukan bahan-bahan ini bisa membahayakan banyak organ tubuh. gangguan disebabkan oleh penumpukan lemak disebut lipidoses. Kelainan enzim lain dihasilkan di tubuh menjadi tidak dapat mengkonversi lemak menjadi energi dengan baik.Kelainan ini disebut gangguan oksidasi asam lemak.

BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI
Metabolisme lipid atau lemak dalam tubuh terjadi dalam hati / hepar. Dalam darah lemak berbentuk cholesterol, metabolismenya memerlukan uraian yang sangat panjang.
Yang penting untuk diketahui dalam rangka menjaga kesehatan tubuh adalah kadar cholesterol dalam darah, total cholesterol agar diusahahakan tidak melebihi angka 200. Kadar HDL (disebut cholesterol baik) agar lebih dari 45 dan LDL (sering disebut cholesterol jahat) tidak melebihi 110.
Kelebihan cholesterol berpotensi menimbulkan plak di pembuluh darah koroner pada jantung, sehingga pembuluh akan tersumbat, kemudian sel2 jantung bisa mati (iskemia) dan akhirnya penyakit jantung koroner yang bisa membawa kematian.
Ada lemak lain dalam darah yang disebut Trigliserid, ini sintesa dari molekul glukosa / gliserol yang diikat oleh dua asam lemak. Untuk menjaga kesehatan, maka kadar trigliserid dalam darah juga agar diusahakan di bawah 200.
B. PENGARUH METABOLISME TERHADAP PEMBAKARAN LEMAK
BMR yaitu singkatan dari Basal Metabolic Rate sering dianggap sebagai metabolisme. BMR adalah jumlah energy yang dibutuhkan tubuh kita hanya untuk hidup, tanpa melakukan kegiatan apa-apa, ketika kita dalam posisi berbaring, dan perut kita juga sedang tidak mencerna. BMR akan semakin berkurang seiring dengan usia kita.
Rumus BMR yang sering digunakan adalah sebagai berikut:
Laki2: BMR = 66 + (13.7 x berat kg) + (5 x tinggi cm) - (6.8 x umur th)
Perempuan: BMR = 655 + (9.6 x berat kg) + (1.8 x tinggi cm) - (4.7 x umur th)
Kalau kita melakukan kegiatan selain berbaring seperti yang disebutkan di atas, BMR dikali dengan angka dibawah ini:
Inactive, Little or no exercise, desk job --- Laki2: 1.4, Perempuan: 1.4
Light, Some light daily exercise --- Laki2: 1.5, Perempuan: 1.5
Moderate, Regular aerobic exercise --- Laki2: 1.78, Perempuan: 1.64
Heavy, Energy-intensive job or serious athlete --- Laki2: 2.1, Perempuan: 1.82
Contoh: Sri, Perempuan, berat 70kg, tinggi 167cm, umur 28, aktivitas moderate
BMR = 655 + 672 + 300 - 131 = 1496
Kebutuhan energy = BMR x 1.64 = 2453.
Setelah kita dapat menghitung kebutuhan kalori kita sehari-hari, kita menjadi tahu bahwa tubuh kita membutuhkan x kalori untuk bertahan hidup dan melakukan kegiatannya sehari-hari. Tetapi hal ini sering disalah artikan oleh kebanyakan orang.
Kebanyakan orang berpikir, apabila mengkonsumsi makanan dengan jumlah yang banyak akan menyebabkan kegemukan sehingga mereka yang berfikiran demikian mulai mengurangi jumlah makanan yang dikonsumsi agar tidak menjadi gemuk. Mengurangi makan dapat menguruskan badan, berarti semakin sedikit mereka makan, mereka beranggapan dapat lebih cepat kurus. Dari pemikiran tersebut, hampir semua orang, berusaha makan sehari cuma sekali atau dua kali saja demi mempertahankan rumus tersebut 'kalori yang masuk lebih kecil daripada kalori yang keluar maka kamu akan kurus'.
Beberapa orang dengan semangat baja bahkan berhasil makan sesedikit mungkin, dan menambah jumlah olahraganya, supaya kalori yang masuk ke tubuh bisa lebih kecil lagi. Berhasilkah mereka menurunkan berat badan? Ternyata tidak ada yang berhasil.
Mungkin satu atau dua orang berhasil, tetapi ketika mereka berhenti diet, dan kembali makan normal, berat badan mereka langsung naik kembali ke titik awal bahkan lebih berat lagi.
Tubuh kita memang canggih tetapi tetap tidak bisa membedakan, kalori rendah yang kita konsumsi itu apakah kita sedang dalam diet dengan tujuan menurunkan berat badan, ataukah kalori rendah itu berarti kita sedang dalam bahaya atau terdampar di suatu tempat tanpa makanan.
Solusi untuk menurunkan berat badan adalah mengurangi kalori sebesar 500 kalori saja per harinya. Bisa dengan cara mengurangi makan sebesar 500 kalori saja, atau makan dengan jumlah yang sama tetapi menambah olahraga dengan pembakaran sebesar 500 kalori. Atau bisa dengan mengkombinasi keduanya, misalnya diet mengurangi 300 kalori makanan, dan olahraga membakar kalori sebesar 300 kalori.
Makan 6x dengan jumlah kalori yang dihitung, misalkan kita mau diet sebesar 2000 kalori, maka bukan berarti kita makan full 6x penuh seperti makan biasa, tetapi bagilah jatah 2000 kalori itu menjadi 6x.
C. JALUR PENGANGKUTAN LEMAK DALAM DARAH
Lemak dalam darah diangkut dengan dua cara, yaitu melalui jalur eksogen dan jalur endogen
1.      Jalur eksogen
Trigliserida & kolesterol yang berasal dari makanan dalam usus dikemas dalam bentuk partikel besar lipoprotein, yang disebut Kilomikron. Kilomikron ini akan membawanya ke dalam aliran darah. Kemudian trigliserid dalam kilomikron tadi mengalami penguraian oleh enzim lipoprotein lipase, sehingga terbentuk asam lemak bebas dan kilomikron remnan. Asam lemak bebas akan menembus jaringan lemak atau sel otot untuk diubah menjadi trigliserida kembali sebagai cadangan energi. Sedangkan kilomikron remnan akan dimetabolisme dalam hati sehingga menghasilkan kolesterol bebas.
Sebagian kolesterol yang mencapai organ hati diubah menjadi asam empedu, yang akan dikeluarkan ke dalam usus, berfungsi seperti detergen & membantu proses penyerapan lemak dari makanan. Sebagian lagi dari kolesterol dikeluarkan melalui saluran empedu tanpa dimetabolisme menjadi asam empedu kemudian organ hati akan mendistribusikan kolesterol ke jaringan tubuh lainnya melalui jalur endogen.
Pada akhirnya, kilomikron yang tersisa (yang lemaknya telah diambil), dibuang dari aliran darah oleh hati.
Kolesterol juga dapat diproduksi oleh hati dengan bantuan enzim yang disebut HMG Koenzim-A Reduktase, kemudian dikirimkan ke dalam aliran darah.
2.      Jalur endogen
Pembentukan trigliserida dalam hati akan meningkat apabila makanan sehari-hari mengandung karbohidrat yang berlebihan.
Hati mengubah karbohidrat menjadi asam lemak, kemudian membentuk trigliserida, trigliserida ini dibawa melalui aliran darah dalam bentuk Very Low Density Lipoprotein (VLDL). VLDL kemudian akan dimetabolisme oleh enzim lipoprotein lipase menjadi IDL (Intermediate Density Lipoprotein). Kemudian IDL melalui serangkaian proses akan berubah menjadi LDL (Low Density Lipoprotein) yang kaya akan kolesterol. Kira-kira ¾ dari kolesterol total dalam plasma normal manusia mengandung partikel LDL. LDL ini bertugas menghantarkan kolesterol ke dalam tubuh.
Kolesterol yang tidak diperlukan akan dilepaskan ke dalam darah, dimana pertama-tama akan berikatan dengan HDL (High Density Lipoprotein).
HDL bertugas membuang kelebihan kolesterol dari dalam tubuh.
Itulah sebab munculnya istilah LDL-Kolesterol disebut lemak “jahat” dan HDL-Kolesterol disebut lemak “baik”. Sehingga rasio keduanya harus seimbang.
Kilomikron membawa lemak dari usus (berasal dari makanan) dan mengirim trigliserid ke sel-sel tubuh. VLDL membawa lemak dari hati dan mengirim trigliserid ke sel-sel tubuh. LDL yang berasal dari pemecahan IDL (sebelumnya berbentuk VLDL) merupakan pengirim kolesterol yang utama ke sel-sel tubuh. HDL membawa kelebihan kolesterol dari dalam sel untuk dibuang.
D. KELAINAN LEMAK
Lemak, disebut juga lipid, adalah suatu zat yang kaya akan energi, berfungsi sebagai sumber energi yang utama untuk proses metabolisme tubuh.
Lemak yang beredar di dalam tubuh diperoleh dari dua sumber yaitu dari makanan dan hasil produksi organ hati, yang bisa disimpan di dalam sel-sel lemak sebagai cadangan energi.
Fungsi lemak adalah sebagai sumber energi, pelindung organ tubuh, pembentukan sel, sumber asam lemak esensial, alat angkut vitamin larut lemak, menghemat protein, memberi rasa kenyang dan kelezatan, sebagai pelumas, dan memelihara suhu tubuh.
Secara ilmu gizi, lemak dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
A.    Lipid sederhana :
o lemak netral (monogliserida, digliserida, trigliserida),
o ester asam lemak dengan alkohol berberat molekul tinggi
B.     Lipid majemuk
o fosfolipid
o lipoprotein
C.     Lipid turunan
o asam lemak
o sterol (kolesterol, ergosterol,dsb)
Secara klinis, lemak yang penting adalah
1. Kolesterol
2. Trigliserida (lemak netral)
3. Fosfolipid
4. Asam Lemak
TRIGLISERIDA
Sebagian besar lemak dan minyak di alam terdiri atas 98-99% trigliserida. Trigliserida adalah suatu ester gliserol. Trigliserida terbentuk dari 3 asam lemak dan gliserol. Apabila terdapat satu asam lemak dalam ikatan dengan gliserol maka dinamakan monogliserida. Fungsi utama Trigliserida adalah sebagai zat energi. Lemak disimpan di dalam tubuh dalam bentuk trigliserida. Apabila sel membutuhkan energi, enzim lipase dalam sel lemak akan memecah trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak serta melepasnya ke dalam pembuluh darah. Oleh sel-sel yang membutuhkan komponen-komponen tersebut kemudian dibakar dan menghasilkan energi, karbondioksida (CO2), dan air (H2O).
KOLESTEROL
Kolesterol adalah jenis lemak yang paling dikenal oleh masyarakat. Kolesterol merupakan komponen utama pada struktur selaput sel dan merupakan komponen utama sel otak dan saraf. Kolesterol merupakan bahan perantara untuk pembentukan sejumlah komponen penting seperti vitamin D (untuk membentuk & mempertahankan tulang yang sehat), hormon seks(contohnya Estrogen & Testosteron) dan asam empedu (untuk fungsi pencernaan ).
Kolesterol tubuh berasal dari hasil pembentukan di dalam tubuh (sekitar 500 mg/hari) dan dari makanan yang dimakan. Pembentukan kolesterol di dalam tubuh terutama terjadi di hati (50% total sintesis) dan sisanya di usus, kulit, dan semua jaringan yang mempunyai sel-sel berinti. Jenis-jenis makanan yang banyak mengandung kolesterol antara lain daging (sapi maupun unggas), ikan dan produk susu. Makanan yang berasal dari daging hewan biasanya banyak mengandung kolesterol, tetapi makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan tidak mengandung kolesterol.
LIPID PLASMA
Pada umumnya lemak tidak larut dalam air, yang berarti juga tidak larut dalam plasma darah. Agar lemak dapat diangkut ke dalam peredaran darah, maka lemak tersebut harus dibuat larut dengan cara mengikatkannya pada protein yang larut dalam air. Ikatan antara lemak (kolesterol, trigliserida, dan fosfolipid) dengan protein ini disebut Lipoprotein (dari kata Lipo=lemak, dan protein).
Lipoprotein bertugas mengangkut lemak dari tempat pembentukannya menuju tempat penggunaannya.
Ada beberapa jenis lipoprotein, antara lain:
·         Kilomikron
·         VLDL (Very Low Density Lipoprotein)
·         IDL (Intermediate Density Lipoprotein)
·         LDL (Low Density Lipoprotein)
·         HDL (High Density Lipoprotein)
Tubuh mengatur kadar lipoprotein melalui beberapa cara:
·         Mengurangi pembentukan lipoprotein dan mengurangi jumlah lipoprotein yang masuk ke dalam darah
·         Meningkatkan atau menurunkan kecepatan pembuangan lipoprotein dari dalam darah
E. GANGGUAN PADA METABOLISME LEMAK
Ø  Penyakit Wolman adalah gangguan yang dihasilkan ketika jenis spesifik pada kolesterol dan gliserida menumpuk di jaringan, gangguan ini disebabkan pembesaran limpa dan hati. Penyimpanan kalsium pada kelenjar adrenalin membuat mereka lebih keras, dan diare lemak (steatorrhea) juga terjadi. Bayi dengan penyakit Wolman biasanya meninggal dalam usia 6 bulan.
Ø  Cerebrotendinous xanthomatosis terjadi ketika cholestanol, produk pada metabolisme kolesterol, menumpuk pada jaringan. Gangguan ini segera megakibatkan gerakan yang tidak terkoordinasi, dementia, katarak, dan perkembangan lemak (xanthomas) pada tendon. Gejala-gejala kelumpuhan sering muncul setelah usia 30 tahun. Jika mulai lebih awal, obat chenodiol membantu mencegah perkembangan penyakit ini, tetapi tidak dapat membatalkan kerusakan apapun yang terjadi.
Ø   Pada sitosterolemia, lemak dari buah-buahan dan sayuran menumpuk di darah dan jaringan. Pembentukan lemak menyebabkan atherosclerosis, sel darah merah yang tidak normal, dan penyimpanan lemak pada tendon (xanthomas). Pengobatan terdiri dari pengurangan asupan makanan yang kaya akan lemak tumbuhan, seperti minyak sayur, dan menggunakan resin cholestyramine.
Ø  Penyakit Gaucher's, glucocerebroside, yang menghasilkan metabolisme lemak, menumpuk di jaringan. Penyakit gaucher adalah lipidosis yang paling sering terjadi. Penyakit tersebut paling umum pada orang-orang yahudi Ashkenazi (eropa timur). Penyakit gaucher menyebabkan pembesaran hati dan limpa dan pewarnaan coklat pada kulit. Penumpukan glucocerebroside pada mata menyebabkan bercak kuning yang disebut pingueculae akan terlihat. Penumpukan pada tulang rawan bisa menyebabkan nyeri dan menghancurkan tulang.
Kebanyakan orang mengalamu penyakit gaucher jenis 1, bentuk kronis, yang menghasilkan pembesaran hati dan limpa dan kelainan tulang.
Kebanyakan adalah orang dewasa, tetapi anak-anak juga bisa mengalami jenis 1. Jenis 2, bentuk infantile, terbentuk pada masa bayi, bayi dengan penyakit ini mengalami pembesaran limpa dan kelainan sistem syaraf berat dan biasanya meninggal dalam waktu setahun. Jenis 3, bentuk juvenile, bisa dimulai kapan saja selama masa kanak-kanak. Anak dengan penyakit ini mengalami pembesaran hati dan limpa, kelainan tulang, dan kelainan sistem syaraf yang berkembang dengan lambat. Anak yang bertahan hidup sampai remaja bisa hidup untuk beberapa tahun. Kebanyakan orang dengan penyakit gaucher bisa diobati dengan terapi penggantian enzim, dimana enzim diberikan dengan cara infus, biasanya setiap 2 minggu. Terapi penggantian enzim lebih efektif untuk orang yang tidak mengalami komplikasi sistem syaraf.
Ø  Pada penyakit tay-sach, ganglioside, yang menghasilkan metabolisme lemak, menumpuk pada jaringan. Penyakit tersebut paling sering terjadi asli yahudi di eropa timur. Pada usia yang sangat dini, anak dengan penyakit ini menjadi semakin lambat dan tampak mengalami sifat otot yang terkulai. Terbentuk kejang diikuti kelumpuhan, dementia, dan kebutaan. Anak ini biasanya meninggal di usia 3 atau 4 tahun. Penyakit tay-sachs bisa diidentifikasikan pada janin dengan contoh chorionic villus atau amniocentesis. Penyakit tersebut tidak dapat diobati atau disembuhkan.
Ø  Penyakit Niemann-Pick, kekurangan enzim khusus mengakibatkan penumpukan sphingomyelin (produk metabolisme lemak) atau kolesterol. Penyakit Niemann-Pick mempunya beberapa bentuk, bergantung pada beratnya enzim yang berkurang dan dengan demikian penumpukan sphingomyelin atau kolesterol. Bentuk yang paling berat cenderung terjadi pada orang yahudi. Bentuk yang lebih ringan terjadi pada semua kelompok etnis.

Pada bentuk berat yang sering terjadi (jenis A), anak gagal untuk bertumbuh dengan baik dan mengalami masalah multiple neurologic. Anak ini biasanya meninggal di usia 3 tahun. Anak dengan penyakit jenis B mengalami pertumbuhan lemak di kulit, daerah berpigmen gelap, dan pembesaran hati, limpa, dan batang limpa; mereka kemungkinan lambat secara mental. Anak dengan penyakit jenis C mengalami gejala-gejala di masa kanak-kanak, dengan serangan dan kerusakan syaraf.

Beberapa bentuk penyakit Niemann-Pick bisa didiagnosa pada janin dengan contoh chrionic villus atau amniocentesis. Setelah lahir, diagnosa bisa dibuat dengan biopsi hati (pengangkatan contoh jaringan untuk diteliti di bawah mikroskop).
Tidak satupun jenis pada penyakit Niemann-Pick ini bisa disembuhkan, dan anak cenderung meninggal karena infeksi atau gangguan progresif pada sistem syaraf pusat.
Ø  Penyakit Fabry , glycolipid, yang merupakan hasil metabolisme lemak, menumpuk pada jaringan. Karena gen tidak sempurna untuk gangguan langka ini dibawa pada kromosom X, penyakit full-blown terjadi hanya pada pria. Penumpukan glycolipid menyebabkan pertumbuhan pada kulit yang tidak bersifat kanker (angiokeratomas) untuk terbentuk di sepanjang bagian bawah tubuh. Kornea menjadi berawan, mengakibatkan pandangan buruk. Rasa terbakar bisa terjadi pada lengan dan kaki, dan orang tersebut bisa mengalami peristiwa demam. Orang dengan penyakit fabry segera mengalami gagal ginjal dan penyakit jantung, meskipun seringkali mereka hidup ke dalam masa dewasa. Gagal ginjal bisa menyebabkan tekanan darah tinggi, yang bisa mengakibatkan stroke.
Penyakit Fabry bisa didiagnosa di dalam janin dengan contoh chorionic villus atauamniocentesis. Penyakit Fabry tidak dapat disembuhkan atau bahkan diobati secara lsngsung, tetapi peneliti menginvestigasikan sebuah pengobatan dimana kekurangan enzim digantikan dengan transfusi. Pengobatan terdiri dari penggunaan analgesik untuk membantu menghilangkan rasa sakit dan demam, orang dengan kerusakan ginjal bisa memerlukan pencangkokan ginjal.







BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Metabolisme dalam arti sederhannya merupakan laju dari pembakaran kalori tubuh bertahan hidup. tubuh menghasilkan energi untuk bertahan hidup. ingatlah bahwa tubuh anda membutuhkan energi setiap saat bahkan ketika tidur, sehingga melewatkan makan adalah hal yang paling buruk dalam hidup anda. dalam program diet,Anda harus menjaga tingkat metabolisme agar tetap tinggi, melewatkan makan akan membuat metabolisme melamban sehingga kalori cenderung tersimpang dalam tubuh.
DAFTAR PUSTAKA

Nutrition: Science and Applications, 2nd edition, edited by L. A. Smaolin & M. B. Grosvenor. Saunders College Publishing, 1997.)

0 komentar:

Post a Comment